Every thought and emotion affects your health. A holistic health approach encompasses treating the whole person: the body, mind, emotions and spirit. Traditional cultures have known for thousands of years that these aspects are intimately connected. Every food we eat, every thought we entertain, every emotion we feel and every interaction we experience impacts overall health.

Kamis, 21 Agustus 2008

Tahun 2020 Diperkirakan Ada Dua Juta Pengidap HIV/AIDS

Nusa Dua, Kompas - Komisi Penanggulangan AIDS Nasional memprediksikan pengidap HIV/AIDS di Indonesia akan mencapai dua juta orang pada tahun 2020.
Kondisi ini harus disikapi serius oleh semua pihak, khususnya negara melalui Departemen Kesehatan, mengingat ledakan jumlah kasus ini diikuti penyebaran wilayah yang semakin luas di Tanah Air.
Sekretaris Nasional Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional dr Nafsiah Mboi di sela- sela pertemuan regional penanggulangan HIV di Nusa Dua, Bali, Senin (21/7), menyatakan, angka dua juta kasus atau pengidap itu diperoleh berdasarkan kajian epidemologis yang dilakukan secara rutin.
Total kasus HIV/AIDS yang dilaporkan saat ini secara nasional mencapai sekitar 20.000 kasus.
Berdasarkan kajian epidemologis, total kasus hingga kini diperkirakan telah mencapai 200.000 kasus.
Jika tahun 2020 diprediksikan jumlah pengidap HIV/AIDS mencapai dua juta orang, dalam waktu 12 tahun dari sekarang akan terjadi lonjakan 1,8 juta orang atau kasus.
Itu artinya, dalam satu tahun akan terjadi rata-rata 150.000 orang atau kasus baru. Dari dua juta kasus HIV pada tahun 2020, kasus tertinggi akibat perilaku seksual ataupun pengguna narkoba suntik diprediksikan terjadi di DKI Jakarta dan Papua.
Apabila dilihat dari penyebaran di kalangan pengguna narkoba suntik, penyebaran tertinggi diperkirakan terjadi di Jawa Barat, Jakarta, Banten, dan Jawa Timur.
Adapun penularan akibat hubungan seksual diperkirakan banyak terjadi di Batam dan Kepulauan Riau.
”Proporsi terbesar yang paling banyak menyumbang penyebaran virus dalam epidemi HIV adalah laki-laki, baik melalui hubungan seksual dengan perempuan maupun antar laki-laki (homoseksual), serta para pengguna narkoba dengan sistem suntik.
Melihat tren hingga saat ini, kami prediksi dari total kasus itu akan terjadi pada kaum laki-laki sekitar 80 persen dan sisanya perempuan,” kata istri Ben Mboi, mantan Gubernur NTT, itu.
Menyebar
Nafsiah mengakui, laju jumlah kasus baru HIV/AIDS jauh lebih cepat dengan sifat menyebar penanganan pemerintah, termasuk oleh KPA secara nasional maupun di tingkat daerah, yang beralasan ada keterbatasan sumber daya, seperti dana dan medis.
Di Bali, misalnya, hingga Juni 2008, jumlah pengidap HIV/ AIDS mencapai 2.112 orang. Dari jumlah itu, separuhnya berasal dari Kota Denpasar, tetapi penyebaran kasus telah terjadi di semua kabupaten, dengan jumlah kasus yang terus meningkat.
Jumlah kasus di Buleleng 378 penderita, Badung (411), Tabanan (92), Gianyar (71), Jembrana (48), Karangasem (39), Klungkung (21), dan Bangli (61).
Untuk mengantisipasi penularan yang makin tak terkendali, Nafsiah menilai, penting untuk memulai kampanye penyelamatan terhadap kaum laki-laki.
Kekhawatiran penularan selanjutnya ditujukan kepada kalangan ibu rumah tangga karena kebanyakan suami secara sembunyi-sembunyi melakukan hubungan seks di luar rumah dan tidak mau menggunakan kondom ketika berhubungan dengan istri. Kondisi yang juga rawan adalah pekerja seks. (BEN)
(dari :http://www.aidsindonesia.or.id)

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentarnya